Investasi jangka pendek merupakan bentuk penanaman modal dengan jangka waktu yang cukup singkat yaitu sekira satu tahun atau lebih cepat.
Investasi jangka pendek contohnya cukup banyak dan bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Agar tak salah pilih, ketahui masing-masing contoh sebelum mengambil keputusan berinvestasi.
Bisa dikatakan jika investasi jangka pendek sangat cocok dipilih untuk pemula agar bisa memiliki pengalaman berinvestasi.
Selain itu, pemasukan akan didapatkan dalam waktu singkat saat periode investasi sudah selesai yang juga bisa dijadikan sebagai pendapatan pasif. Berikut contoh-contoh investasinya:
Investasi Jangka Pendek Contohnya yang Sesuai untuk Pemula
1. Deposito
Investasi jangka pendek contohnya yang pertama adalah deposito yang bisa membantu nasabah menyimpan dana dengan jangka waktu sesuai keinginan. Deposito merupakan investasi jangka pendek yang memiliki suku bunga lebih tinggi dari tabungan biasa dan berisiko rendah karena terdapat jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan.
Jika memilih deposito, nasabah bisa memilih jangka waktu yang diinginkan, seperti 3 bulan, 6 bulan, atau 24 bulan. Meski memiliki suku bunga tinggi, nasabah harus mengingat bahwa denda akan dikenakan jika dana deposito dicairkan sebelum jangka waktu berakhir.
2. Reksadana
Investasi yang selanjutnya adalah reksadana yang sangat cocok untuk pemula dengan modal kecil. Berbeda dengan deposito, dana reksadana akan dikelola MI atau Manajer Investasi untuk diinvestasikan pada reksadana saham, obligasi, atau pasar uang.
Untuk berinvestasi dengan reksadana, nasabah bisa memilih jangka waktu yang diinginkan, seperti 6 bulan atau 12 bulan. Setelah masa simpanan berakhir, nasabah bisa menggunakan dana dan keuntungan yang didapatkan.
3. Surat Berharga Negara
Diterbitkan oleh pemerintah, Surat Berharga Negara atau SBN juga menjadi contoh yang bisa dilakukan pemula untuk berinvestasi. Saat berinvestasi, nasabah akan mendapatkan imbal hasil yang langsung dimasukkan ke rekening dan dana investasi akan diterima saat masa jatuh tempo.
SBN tergolong investasi berisiko rendah karena mendapatkan jaminan langsung dari negara. Imbal hasil yang akan didapatkan nasabah pun lebih tinggi daripada deposito. Untuk memulai investasi jangka pendek ini, nasabah harus mempersiapkan dana minimal Rp1.000.000 saat masa penawaran.
4. Tabungan Berjangka
Contoh berikutnya adalah tabungan berjangka yang bisa diatur untuk suatu kebutuhan dan jangka waktunya dapat ditentukan oleh nasabah. Setelah jangka waktu yang ditentukan sudah berakhir, nasabah bisa menarik tabungan tersebut dengan mudah. Bisa dikatakan jika tabungan berjangka tergolong investasi yang sangat efisien.
Saat memilih tabungan berjangka untuk investasi jangka pendek, nasabah bisa menyetorkan dana secara bebas sesuai dengan keinginan. Selain itu nasabah juga tidak perlu menyetorkan dana pada waktu tertentu. Dari semua kemudahan tersebut, nasabah harus tahu jika keuntungan yang didapatkan tabungan berjangka sangat rendah.
5. Saham
Investasi jangka pendek ini membutuhkan modal cukup banyak jika ingin membeli saham pada perusahaan yang stabil. Risiko berinvestasi saham jangka pendek tergolong tinggi, tetapi hasil yang didapatkan juga tak perlu diragukan.
Untuk melakukan investasi saham, nasabah harus membeli dalam waktu yang tepat dan cepat. Selain itu nasabah juga harus mampu menganalisa pergerakan pasar agar faktor risiko bisa ditekan sekecil mungkin.
6. Emas Batangan
Investasi jangka pendek contohnya yang terakhir adalah emas batangan yang memiliki harga cukup stabil. Keunggulan investasi ini adalah harga emas yang selalu naik dan risikonya sangat kecil jika dibandingkan dengan investasi lain.
Itulah beberapa investasi jangka pendek contohnya bisa dipilih oleh nasabah. Pilih investasi sesuai dengan kebutuhan dan modal yang dimiliki. Dengan begitu nasabah bisa memenuhi kebutuhan tepat pada waktunya. Sebelum berinvestasi, pastikan untuk memiliki ilmu dasar dari jenis investasi yang akan dipilih.